Fluburung sempat menjadi wabah yang menggemparkan di Indonesia pada tahun 2003, menyerang di semua daerah dan di hampir semua jenis unggas, yang paling banyak di serang tentunya adalah ayam dan kalkun. Tidak mengherankan penyakit ini membuat gempar karena penyakit ini menular dan menyebabkan kematian pada ternak hingga mencapai 80% bahkan - Budidaya ayam pedaging maupun petelur memang mendatangkan keuntungan, terlebih permintaan telur dan daging terus ada. Namun di sisi lain, kerugian juga bisa menyertai, karena petaka dengan kehadiran penyakit ayam. Walau banyak yang mundur untuk jadi pengusaha ayam saat masalah ini terjadi, tak sedikit pula yang memilih untuk bertahan. Terlebih bagi peternak yang sudah tahu cara menanggulanginya. Berikut ini adalah macam-macam penyakit ayam paling utama, lengkap dengan pencegahan, serta pengobatannya. A. Penyakit Tetelo pada Ayam 1. Newcastle Disease ND atau Tetelo Penyebab jenis penyakit ini adalah virus yang menular dari ayam atau unggas lainnya. Akibatnya, saraf pernapasan pada unggas menjadi penularannya pun dapat terjadi saat anda menyentuh unggas yang terinfeksi tetelo, di mana virus menempel pada pakaian, sandal, sepatu, maupun item lainnya, tersebar ke unggus sehat. Adapun gejala ayam yang terinfeksi terlihat dari sistem pernapasan mulai terusik, mata jadi keruh, ada cairan keluar dari hidung, leher melilit, sayap dan kakinya lumpuh, bahkan ayam betina tidak bertelur lagi. Saat penyakit tetelo menyerang ayam dewasa, biasanya mereka bisa pulih. Sebaliknya jika anak ayam yang terserang, biasanya mereka tidak bisa bertahan dan akhirnya mati. B. Penyakit Kutil pada Ayam 2. Fowl Pox Cacar Ayam Penyakit ini disebabkan oleh virus Avipox yang bisa menular dan menyebar ke kandang terdekat. Gejala yang timbul adalah terdapatnya bintik-bintik putih pada kulit ayam, terdapat bisul putih di area trakea atau mulut ayam, adanya luka lecet pada jengger ayam, serta ayam betina bisa berhenti bertelur. Cara mengatasi ayam yang terserang penyakit ini adalah memberinya pakan yang lunak. Tempatkan unggas ini di kandang yang kering dan hangat. Lakukan pula perawatan secara optimal agar ayam lekas sembuh. Sementara untuk mencegah Fowl Pox adalah menggunakan vaksin khusus. Usahakan juga agar penyakit tidak disebarkan oleh nyamuk dan unggas lain yang sudah terkontaminasi. 3. Penyakit Puyuh Dalang dari penyakit yang dikenal pula dengan nama Quail Diseases ini adalah bakteri berbentuk spora, Clostridium colinum. Penyebarannya pun melalui kotoran atau pun unggas yang sudah terinfeksi. Karena bakter ini sudah kebal disinfektan, maka ayam tetap terancam terinfeksi. Bahkan saat penyakit puyuh ini sudah akut, ayam bisa mati mendadak. Gejala penyakit ini umumnya terlihat saat ayam menjadi lesu, diare disertai cairan putih, bulu acak-acakan, dan posturnya menjadi bungkuk. Saat tak segera diobati, ayam akan mati dalam keadaan sangat kurus. Saat penyakit ini menyerang ayam anda, sebaiknya hubungi dokter hewan maupun bantuan TS. Biasanya mereka akan memberikan penicillin dan bacitracin sekaligus memberi tahu cara pengobatannya. 4. Botulisme Botulisme terjadi karena konsumsi dari bakteri Clostridium botulium. Tak hanya rentan menyerang unggas liar dan domestik, efek racunnya bahkan bisa menginfeksi ayam petelur maupun pedaging terbaik. Saat ayam anda terinfeksi penyakit ini, kemungkinan bakteri sudah mencemari air dan makanan ayam. Gejala botulisme dimulai dengan tremor yang progresif, kemudian berlanjut pada kelumpuhan dan pernapasan ayam menjadi terganggu. Bulu ayam pun mudah dicabut. Semakin lama, ayam akan tumbang. Pecegahan penyakit pada ayam ini dapat dilakukan dengan menyiapkan antitoksin yang direkomendasikan dokter hewan. Saat terjadi gejala yang mencurigakan, segera campur air hangat dengan 1 sendok teh garam Epsom. Pastikan pula lingkungan ayam tinggal bersih, termasuk dari bangkai hewan lain. 5. Folw Cholera Kolera unggas atau pasterurolosis disebabkan oleh Pasteurella multocida. Makanan, air, hingga hewan liar yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menjadi pemicu Fold Cholera. Ciri-ciri ayam yang menderita penyakit ini di antaranya akan mengalami diare dengan kotoran berwarna kekuningan dan kehijauan, nyeri sendi, kesulitan bernapas, serta kepalanya berubah menjadi gelap. Sampai saat ini, cara pencegahan belum diketahui pasti. Namun jika ada ayam yang terinfeksi dan mati, bangkai unggas tersebut harus segera dimusnahkan agar tidak menular. C. Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Mengendalikan 6. Necrotic enteritis NE Gejala dan ciri penyakit ini adalah kotoran ayam encer berwarna kecoklatan dan menempel di kloaka, serta usus menebal seperti handuk yang rapuh. Cara pengobatan Necrotic enteritis dengan menggunakan obat serbuk therapy, Sulfamix, atau Neo Meditril. 7. Koksidiosis Gejala penyakit ini akan terlihat dari feses ayam bercampur darah, serta akan terjadi pendarahan di usus. Sementara itu, cara mengatasi koksidiosis dengan menggunakan Toltradex, Coxy atau Therapy. 8. Leucocytozoonosis Feses berwarna hijau, ayam terlihat depresi, hilangnya nafsu makan, muntah darah, jengger pucat, produksi telur menurun, hingga kelumpuhan diikuti kematian adalah ciri dan gejala penyakit leucocytozoonosis. Bahkan, penyakit ini akan menyebabkan pendarahan bentuk titik pada hampir seluruh organ hati, paru-paru, limpa, pankreas, otot dada/paha, dan lainnya, terdapatnya gumpalan darah di rongga perut dan saluran pernapasan, serta pendarahan di paru-paru. Untuk mengobati penyakit leucocytozoonosis adalah dengan menggunakan Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim. 9. Malaria Unggas Ciri-ciri dan gejala dari malaria unggas ini di antaranya menurunnya nafsu makan, anemia, jengger dan pial tampak pucat, bintik pendarahan pada kulit, diare kehijauan, serta produksi telur menurun. Selain itu, bintik pendarahan pada orcan cisceral dan otot dada, karkas berwarna pucat, pembesaran limpa, serta radang glomerusul ginjal juga merupakan gejala penyakit malaria unggas. Obat Maladex, Antikoksi, dan Erysuprim juga merupakan cara dalam mengatasi penyakit malaria unggas ini. 10. Aspergillosis Gejala dari penyakit ini, ayam akan batuk dan sulit bernapas. Bungkul-bungkul putih di paru-paru dan kantung udara juga menjadi ciri dari aspergillosis. Cara menanggulanginya adalah dengan menggunakan Cupri sulfat 1 gram tiap 5 liter air minum. Selain itu, berkan pula terapi suportif dengan Fortevit. D. Cara Mengobati Ayam Sakit 11. Mycotoxicosis Ciri dan gejala dari penyakit ini di antaranya nafsu makan yang turun, feses lebih encer, anemia, mudah terinfeksi penyakit lain, serta kematian harian garis di otot paha dan dada, kerempeng pada ambela gizzard, hati membengkak, pucat dan rapuh juga terjadi saat ayam menderita mycotoxicosis. Sayangnya, penyakit ini masih belum bisa diobati. Namun untuk meringankan gejalanya, ayam bisa diberi Freetox guna mengikat toksin dan memberikan suportif dengan Fortevit dan Heprofit untuk mengurangi kerusakan hati. 12. Colibacillosis Ayam yang sulit bernapas, diare, radang pusar saat DOC, terjadi peradangan pada usus, radang pada selaput penutup paru-paru, serta hati dan jantung diselimuti selaput fibrin merupakan ciri colibacillosis. Cara mengobati penyakit pada ayam ini adalah dengan menggunakan ampicol, Neo Medritil, atau Tetra Chlor. E. Penyakit Ayam Mata Bengkak 13. Infeksi Bronchitis Infectious Bronchitis Virus IBV adalah penyebab penyakit ini. Gejala awal ayam yang mengalaminya adalah mereka akan bersin, batuk, dan mendengkur. Selain itu, ada cairan keluar dari mata dan hidungnya. Akhirnya, ayam juga tidak bisa bertelur lagi. Pencegahan infeksi bronchitis dilakukan dengan memberikan vaksin. Tetapi jika sudah terinfeksi, lakukan karantina pada ayam karena virus ini bisa menyebar dengan cepat melalui udara. Tempatkan pula ayam di kandang kering dan hangat. Kemudian, berikan teh herbal hangat lengkap dengan rempah-rempah untuk ayam yang sakit. F. Penyakit Ayam Snot 14. Infectious Coryza Dikenal pula dengan snot atau pilek ayam, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Hemophillus gallinarum ini sering menginfeksi ayam petelur maupun pedaging. Unggas yang sudah terinfeksi, bisa menularkan pada kawanan lainnya. Selain itu, media air dan tanah pun bisa menularkan bakteri. Gejala penyakit ini adalah kepala dan mata ayam membengkak, mata dan hidungnya mengeluarkan cairan, serta bagian sayapnya tampak basah. Akhirnya, pilek ayam ini membuat mereka tidak bertelur lagi. Sejauh ini, masih belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyakit ini. Jika ayam sudah terlanjur terinfeksi, jalan terbaik yang bisa diambil adalah membunuh mereka. Hal ini karena ayam yang sudah terkontaminasi itu menjadi pembawa penyakit seumur hidup mereka dan berbahaya bagi kawanan lain. Pastikan untuk menjaga kebersihan air dan lingkungan kandang ayam. Tetap jaga pula agar ayam tidak membaur dengan unggas secara sembarangan. 15. Gumboro Infectious Bursal Disease Salah satu jenis penyakit pada ayam ini pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware pada tahun 1962. Infectious Bursal Disease IBD merupakan penyakit yang sangat menular, baik pada ayam yang masih berumur 3 hari sampai 6 minggu. Gejala dari penyakit Gumboro ini terjadinya diare berwarna keputihan, ayam tidak nafsu makan, gemetar, dan demam. Ciri lainnya adalah terjadi pendarahan pada otot dada/paha berbentuk garis, ginjal membengkak, pendarahan di perbatasan proventrikulus dan ventrikulus, serta bursa fabrisius bengkak dan radang. Adapun cara menangani penyakit ayam ini berdasarkan beberapa sumber, yaitu memberinya terapi suportif dengan memberikan Gingertol, Gumbonal, dan Kumavit. G. Ayam Lumpuh 16. Marek's Disease Penyakit marek atau kanker unggas ini dipicu oleh kelompok virus Herpes. Ayam yang masih muda usia 20 mingguan ke bawah, mudah terinfeksi marek’s disease. Akibat dari penyakit ini, ayam menjadi lumpuh dan seperti tidak merespon cahaya. Jika ayam sudah terlanjur mengalami sakit ini, mau tidak mau mereka harus dikorbankan agar tidak menyebarkan penyakit pada unggas lain. Sementara untuk pencegahannya, segera lakukan vaksinasi dini saat ayam berusia 1 hari. 17. Thrush Dikenal pula dengan candidiasis atau pun sariawan, penyakit ini dipicu oleh ragi Candida albicans. Ayam yang sudah terinfeksi akan tampak lesu dan bulu-bulunya mengerut. Biasanya, penularan penyakit ini melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sebagai cara pencegahan, pastikan untuk menjaga kebersihan wadah dan makanan ayam. Walau belum ada vaksin, namun masih bisa diberikan obat anti jamur dari dokter hewan saat ayam terinfeksi. H. Penyakit pada Kaki Ayam 18. Bumblefoot Dikenal juga dengan nama bubulen ini akan membuat kaki ayam bengkak. Ayam yang terinfeksi biasanya karena tidak sengaja terluka, tergores, robek, dan lain sebagainya. Karena tidak bisa mengontrol penyebab penyakit ini, anda bisa mengawasi ayam agar tidak melukai dirinya sendiri. Selain itu, saat melihat ada luka di kaki ayam, segera cuci dan beri disinfeksi untuk mencegah penyakit semakin berkembang. I. Pengobatan Ayam Ngorok 19. Penyakit Ayam CRD Sebutan penyakit ini beragam, yaitu Chronic respiratory disesase CRD, CRD Compleks, Air Sac/ penyakit kantung udara/ngorok. Mycoplasma gallisepticum sebagai penyebab penyakit CRD sering menyerang ayam yang lemah. Ayam yang sudah terinfeksi pernapasannya akan terusik. Mereka pun sering bersin, batuk, sendinya bengkak, bahkan sampai akhirnya mati. Pencegahan terhadap penyakit ini bisa dilakukan dengan memberikan vaksin. Cara meredakannya juga bisa dilakukan, yaitu dengan antibiotik dari dokter hewan. Proses penyembuhan ayam ngorok harus segera dilakukan untuk mencegah penularan. 20. Mushy Chick Dikenal sebagai penyakit pusar, masalah kesehatan ini karena pusar yang tidak tertutup dengan baik terinfeksi oleh bakteri. Penyebabnya bisa karena inkubasi yang salah, terlalu panas atau bahkan terlalu dingin pasca ayam menetas, atau sanitasi pembenihan yang buruk. Mushy chick yang sering dialami anak ayam baru menetas ini menyebabkan tubuh meradang, membesar, dan membiru. Bahkan, mereka juga mengeluarkan aroma kurang sedap. Ayam anakan yang terinfeksi ini pun tampak lemah dan lesu. Walau belum ada vaksin khusus untuk penyakit ini, namun pemberian antibiotik bisa diandalkan. Selain itu, pastikan untuk memisahkan anak ayam yang terinfeksi dengan yang sehat agar tidak tertular. J. Ayam Batuk 21. Pullorum Bakteri Salmonella pullorum adalah dalang dari pullorum atau penyakit berak kapur. Efek penyakit pada anak ayam dan ayam dewasa agak berbeda. Di mana anak ayam yang terinfeksi akan sulit bernapas dan terlihat ada pasta putih di bagian punggungnya. Bahkan semakin akan mati pada ayam dewasa, gejala yang timbul berupa batuk, bersin, dan enggan bertelur. Karena vaksin masih belum ditemukan, ayam yang menderita pullorum harus segera dimusnahkan. K. Penyakit Flu Burung pada Ayam 22. Avian Influenza AI Penyakit flu burung ini sempat viral, terlebih bisa menular pada manusia. Itulah kenapa, penanganan harus segera dilakukan begitu ayam mengalami tanda-tanda seperti mengalami masalah pernapasan, tidak bertelur, diare, muka ayam membengkak, jengger dan pialnya membiru. Bahkan terkadang jengger dan kakinya memiliki bintik-bintik merah gelap. Sampai saat ini, vaksin masih belum ditemukan. Sehingga ayam yang sudah terinfeksi harus segera dimusnahkan. Anda juga harus lebih memerhatikan lingkungan unggas, terlebih jika mengenalkan mereka pada anggota baru. Itulah macam-macam penyakit pada ayam yang berbahaya, bahkan mematikan. Setelah mengetahuinya, segera cek kondisi unggas anda agar bisa lekas ditangani. Karenaada beberapa jenis penyakit yang mengharuskan memberikan obat berbeda. Untuk beberapa variabel penyakit ayam yang menyerang kulit paling sering dijumpai yaitu korep, bubul, cacar, menggelembung dan mata ayam bengkak. Dengan adanya permasalahan tersebut, dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan baik deskripsi dan cara mengobatinya.
Usaha beternak ayam memiliki peluang yang bagus dan banyak orang sudah terjun ke dunia usaha ini. Tapi bukan berarti bisnis ini tanpa kendala, hal yang perlu diwaspadai adalah penyakit ayam, karena dapat menurunkan tingkat produktivitas ayam bahkan menyebabkan kematian. Tentunya ini akan menimbulkan kerugian yang lumayan besar. Tingginya angka kematian pada ayam yang terserang penyakit adalah saat ayam berusia dibawah 2 bulan, sedangkan ayam usia 2 bulan ke atas sudah lebih kebal. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi ayam dewasa untuk terserang penyakit, karena selain faktor cuaca, faktor pakan dan lingkungan yang tidak memadai juga bisa berpengaruh besar pada kondisi kesehatan ayam. Namun situasi ini adalah hal yang umum dialami bagi para pebisnis ayam, yang terpenting saat ayam terkena penyakit kita perlu tahu ciri-cirinya. Sehingga memudahkan proses pengobatannya dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan pada yang lain. Baca juga 15 Jenis ayam hias terlengkap beserta foto + gambar 8 Jenis ayam yang biasa dijadikan ayam petarung Artikel ini akan membahas beberapa jenis penyakit pada ayam dan ciri-cirinya. Tetelo ND Tetelo atau Newcastle Disease, juga disebut sebagai sampar ayam, merupakan penyakit yang sering ditemukan dan paling ditakutkan karena dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada ayam. Penyakit ini adalah suatu infeksi viral yang disebabkan virus Paramyxo. Penyakit ini ganas karena penyebarannya sangat cepat dan luas. 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi dan biasanya virus Paramyxo ini ditularkan melalui burung liar. tatelo Ciri-ciri ayam yang terkena tetelo ayam terlihat lesu, nafsu makan berkurang, produksi telur menurun, gangguan saluran pernapasan, batuk, mulut berlendir, kotoran encer berwarna kehijau-hijauan, jengger dan kepala kebiru-biruan, kornea keruh, kelumpuhan dan kejang-kejang hingga kepala terpuntir ke belakang. Masih belum tersedia obat untuk penyakit tetelo, maka lebih baik lakukan tindakan pencegahan berupa vaksinasi ND dan ayam yang terjangkit tetelo segera di karantina atau di bakar agar tidak menular. Gumoro Disebut juga Infectious Bursal Disease IDB. Gumoro menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh si ayam penyakit ini berasal dari virus genus Avibirnavirus. Penyebarannya melalui kontak langsung, air minum, pakan, peralatan dan udara yang sudah tercemar virus. Penyakit ini memang tidak langsung menyebabkan kematian pada ayam, virus ini bisa hidup hingga 3 bulan pada tubuh si ayam. Tetapi, karena menyerang sistem imun maka akan menyebabkan infeksi-infeksi yang berakhir dengan kematian. Guoro Ciri-ciri ayam terkena gumoro nafsu makan berkurang, ayam tampak lesu dan mengantuk, bulu kusam, gemetar, diare berlendir, keseimbangan yang mulai terganggu dan terjadinya iritasi / peradangan pada dubur karena ayam sering mematukinya. Belum tersedia obat efektif untuk menyembuhkan ayam yang terserang gumoro, jadi lebih bijaksana untuk mencegahnya dengan melakukan vaksinasi rutin menggunakan gumboro vaccin nobilis, delvax gumboro, bursavac dll. Cacingan Cacing yang menyerang biasanya cacing gilig dan cacing pita. Cacing gilig biasanya menyerang anak ayam sedangkan cacing pita menyerang ayam yang sudah dewasa. Penyakit cacingan biasanya banyak menyerang saat musim penghujan tiba. Ciri-ciri ayam cacingan nafsu makan berkurang, pertumbuhan terhambat / jadi lambat, tubuh ayam menjadi kurus, kurang aktif / lemas, bulu tampak kusam dan kotoran encer / diare yang berlendir berwarna agak putih dan kadang juga berdarah. ayam cacingan Jika ayam cacingan bisa digunakan obat cacing preparat piperazine yang mampu memutus rantai penularan karena mampu membunuh cacing dewasa. Atau bisa juga gunakan yang lain seperti pipedon-x liquid piperavaks, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole atau leviamisole. Snot Penyakit snot atau disebut juga coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum, biasanya menyerang pada saat pergantian musim. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan dapat menyerang anak ayam maupun yang sudah dewasa. Angka kematiannya mencapai 30 % dan angka kesakitannya mencapai 80 %. Penyebaran melalui kontak langsung dengan ayam yang terjangkit, air minum, pakan, debu, udara, peralatan dan petugas kandang. ayam sakit snot dimata Ciri-ciri ayam yang terjangkit snot tidak nafsu makan, terlihat lemas dan mengantuk, pertumbuhan lambat, keluar lendir kuning yang berbau dari hidung, keluar cairan dari mata mata berbusa, pembengkakan sinus batas antara mata dan hidung, kerak di dalam hidung, pilek dan susah bernafas. Pengobatan yang bisa diberikan pada ayam yang menderita snot adalah menggunakan preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Bisa juga menggunakan preparat enrofloksacyn Enflox / dengan preparat amphycillin dan colistin Amphyvitacol. Antibiotik juga bisa digunakan seperti ultramycin, imequil atau corivit. Ada juga yang mengunakan pengobatan tradisional seperti susu bubuk / perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Tapi bagi ayam yang kondisinya sudah sangat parah berikan juga obat suntikan berupa sulfamix. Ngorok Biasa juga disebut Chronic Respiratory Disease CRD / sinusitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam yang berusia sekitar 4-9 minggu, yang menular melalui kontak langsung, air minum, pakan, manusia dan telur tetas yang terinfeksi. Ayam ngorok via Ciri-cirinya nafsu makan yang menurun, kurus, lesu, warna bulu pucat dan kusam, buih pada mata, suka gelengkan kepala, keluar cairan dari hidung, kotoran cair dan berwarna putih, nafas berbunyi / ngorok. Cara mengobatinya Di Berikan Baytrit 10% Peroral, Mycomas, Tetracolin secara oral atau Bacytracyn yang dilarutkan di air minum. Berak Kapur Disebut juga Pullorum sesuai dengan nama bakteri yang mengakibatkan penyakit ini yaitu bakteri Salmonella pullorum yang mampu bertahan selama 1 tahun di tanah. Biasanya menyerang anak ayam yang berusia 1-10 hari, meskipun menyerang ayam dewasa tapi menyebakan angka kematian yang lebih tinggi terjadi pada anak ayam, sebesar 85 %. Gejalanya pun tidak terlalu nyata pada ayam dewasa. Ciri-ciri ayam yang terjangkit nafsu makan berkurang, badan lemas dan kusam, mata menutup, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat hangat, jengger berwarna keabuan, bulu dubur melekat dan kotoran encer yang bercampur dengan butiran putih layaknya kapur. Menyuntikkan preparat sulfonamide atau antibiotik furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam untuk mencegah kematian ayam bukan untuk menghilangkan infeksinya. Berak Hijau Masih belum jelas penyebab penyakit berak hijau ini, diduga berasal dari bakteri yang sama seperti bakteri yang menyebabkan penyakit berak kapur yaitu Salmonella pullorum. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang bisa berakibat kematian. Penularannya melalui kontak langsung saat ayam jantan mengawini ayam betina, air minum dan pakan. Ciri-cirinya kehilangan nafsu makan, mata lesu, bulu kusam, terkadang pilek, mulut berlendir, jengger berwarna kebiruan dan kotoran encer berwarna hijau. Belum tersedia juga obat yang digunakan untuk menyembuhkannya, sebaiknya jaga kebersihan kandang dan lakukan vaksinasi rutin. Kolera Disebabkan oleh bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida yang biasanya menyerang ayam ras petelur dan ayam broiler. Penyakit ini bersifat kronis dengan gejala awal berupa penurunan produktivitas hingga kematian. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan, yang dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, air minum, peralatan, manusia tanah dan hewan lain. Ciri-ciri ayam terkena kolera nafsu makan yang mulai berkurang, persendian kaki dan sayap yang bengkak disertai kelumpuhan, sesak nafas, jengger dan pial yang berwarna kebiruan, suka gelengkan kepala, kotoran encer berwarna kuning, coklat / hijau berlendir dan bau busuk. Pengobatan bisa dilakukan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. Bisa juga gunakan koleridin atau bisa ditambah obat herbal seperti daun pepaya dan temuireng yang direbus. Berak Darah Sering disebut juga sebagai Koksidiosis, penyebabnya adalah protozoa dari genus Eimiria sp. Parah atau tidaknya penyakit ini bergantung pada protozoa yang termakan oleh si ayam. Ciri-ciri yang terjangkit nafsu makan yang menurun yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, kotoran lembek cenderung cair dan warnanya coklat kehitaman karena mengandung darah. Saat di lakukan pembedahan pada ayam mati akibat koksidiasis, usus besarnya membengkak berisi darah. Bisa diobati dengan menggunakan noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau yang lainnya. Marek Marek atau Visceral Leukosis disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. penyakit ini paling rawan menyerang ayam saat ayam berumur 3-10 minggu, saat menjelang kematangan seksualnya. Ciri-ciri ayam terkena marek tubuhnya kurus, pucat, lemas, jalannya sempoyongan dan kepincangan, mata buta serta terdapat semacam tumor dibawah kulit. Belum tersedia obat pasti untuk menyembuhkannya, jadi sebaiknya lakukan vaksinasi saat bibit masih berumur sehari menggunakan vaksin yang berasal dari herpes virus kalkun strain FC 126 yang merknya Mar-Blem, Sterwin-HVT, MD-VC, dan Lyomarex.
Apabilabroiler terserang penyakit ini, maka akan menunjukkan gelaja sesak napas, ngorok, dan keluar cairan eksudat dari hidung atau mulut. Anda dapat melakukan. Pencegahan terhadap penyakit ini, yaitu dengan sanitasi dan desinfeksi. Selain itu, Anda juga harus memerhatikan beberapa hal seperti ventilasi cukup, sanitasi air minum, kepadatan Ayam memiliki berbagai banyak sekali penyakit yang menyerangnya. Mulai dari infeksi bakteri, virus, ataupun viral. Masing-masing penyebab tersebut memiliki berbagai jenis penyakitnya. Apabila kamu salah cara mengobatinya maka besar kemungkinan ayam kesayanganmu akan mati. Untuk itu di materi kali ini Hewanpedia berbagi mengenai Jenis dan Cara Mengobati Penyakit Ayam serta Unggas. Daftar isi konten dalam artikel ini PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI BAKTERI1. Snot/Coryza2. Berak Kapur atau Pullorum3. Berak Hijau4. Kolera5. Chronic Respiratory Disease CRD atau ngorok atau Air Sac atau Sinusitis6. ColibacillosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI VIRAL1. Newcastle Disease ND atau Sampar Ayam2. Gumoro Infectious Bursal Disease3. Bronchitis4. Avian Pox5. Marek Visceral LeukosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PROTOZOABerak Darah/ KoksidiosisPENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PARASIT1. Ascaridia galli2. Heterakis gallinae3. Capillaria annulata atau Capllaria contortaFAKTOR LAIN PENYAKIT AYAM PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI BAKTERI Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh bakteri. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi bakteri dan cara mengobatinya 1. Snot/Coryza Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam. Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka kesakitannya mencapai hingga 80%. Snot bersifat kronis, biasanya berlangsung antara 1-3 bulan. Ayam betina berumur 18-23 minggu paling rentan terhadap penyakit ini. Namun menurut pengalaman kami, ayam berumur kurang dari 16 minggu mempunyai angka kematian yang cukup tinggi jika terkena penyakit ini. Sedangkan ayam yang sedang bertelur dapat disembuhkan tetapi produktivitas telur menurun hingga 25%. Penularan Snot dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum, petugaskandang dan peralatan yang digunakan. Dari berbagai referensi yang kami dapatkan gejala penyakit Snot pada ayam adalah sbb ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital terdapat kerak dihidung napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba ayam mengorok dan sukar bernapas pertumbuhan menjadi lambat. Pengobatan Snot yang diberikan adalah preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole, menurut beberapa penulis penyakit ini dapat diobati dengan antibiotika seperti Ultramycin, imequil atau corivit. Kami menggunakan preparat enrofloksacyn atau lebih dikenal dengan Enflox produksi SHS dan saat ini kami sedang mencoba menggantinya dengan preparat amphycillin dan colistin atau lebih dikenal dengan Amphyvitacol produksi Vaksindo. Seorang penulis menyebutkan pengobatan tradisional juga dilakukan dengan memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk sebesar kelereng sesuai dengan bukaan mulut ayam dan diberikan 3 kali sehari. Sedangkan pengobatan tradisional yang kami lakukan adalah memberikan perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Air perasan ini dicampurkan pada air minum. Sedangkan ampasnya kami campurkan pada sedikit pakan. Selain ramuan ini menghangatkan tubuh ayam, ramuan ini juga berkhasiat untuk menambah napsu makan ayam. Selain memberikan obat yang diberikan bersama dengan air minum, kami juga memberikan obat secara suntikan pada ayam yang sudah parah. Obat yang kami berikan adalah Sulfamix dengan dosis cc/kg BB ayam. Hal lain yang perlu dilakukan karena penyakit ini mempunyai penularan yang sangat cepat dan luas, ayam yang terkena Snot harus sesegera mungkin dipisahkan dari kelompoknya. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini. 2. Berak Kapur atau Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Gejala yang timbul adalah napsu makan menurun kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur bulu dubur melekat satu dengan yang lain jengger berwarna keabuan badan anak ayam menjadi menunduk sayap terkulai mata menutup Penulis yang lain mengatakan gejala anak ayam yang terkena berak kapur selain gejala yang disebutkan di atas, anaka ayam akan terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur akan mengalami penurunan produktivitas telur, depresi, anemia, kotoran encer dan berwarna kuning. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan desinfeksi kandang dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan. Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Penulis lain menyebutkan pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfonamide. 3. Berak Hijau Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Pengaruh penyakit ini dapat sampai ke DOC keturunan induk yang sakit. Gejala penyakit ini adalah jengger berwarna biru mata lesu napsu makan menurun sekitar pantat terlihat memutih dan lengket. Upaya pencegahan merupakan hal utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan antara ayam yang sakit memberikan pakan yang yang baik. Jika ayam yang terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam tersebut dibakar agar bakteri tersebut ikut mati dan tidak menular ke ayam yang lain. 4. Kolera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb napsu makan berkurang sesak napas mencret kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan ayam suka menggeleng-gelengkan kepala persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah perdarahan pintpoint pada membran mukosa dan serosa dan atau pada lemak abdominal inflamasi pada 1/3 atas usus kecil gambaran “parboiled” pada hati pembesaran dan pembengkakan limpa didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis definitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain dengan menjaga agar litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga. Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. 5. Chronic Respiratory Disease CRD atau ngorok atau Air Sac atau Sinusitis ngorok atau Air Sac atau Sinusitis pada Ayam Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Seorang penulis menyebutkan bahwa gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu batuk-batuk napas berbunti atau ngorok keluar cairan dari lubang hidung nafsu makan turun produksi telur turun ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya Sedangkan penulis lain mengatakan gejala yang timbul pada CRD adalah ayam kehilangan napsu makan secara tiba-tiba dan terlihat lesu warna bulu pucat, kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan terutama di sekitar anus terjadi inkoordinasi saraf tinja cair dan berwarna putih Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan melakukan sanitasi kandang. Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. 6. Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli. Problem yang ditimbulkan dapat infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur pada saat inkubasi. Berikut ini gejala yang timbul pada penyakit ini adalah napsu makan menurun ayam lesu dan tidak bergairah bulu kasar sesak napas kotoran banyak menempel di anus diare batuk Pada septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba. Pada pembedahan akan didapatkan dehydrasi bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal perdarahan pinpoint pada organ viscera eksudat fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru sangat karakteristik usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous dan area perdarahan Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan menjauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin dan tetrasiklin. Meskipun demikian, menurut info yang lain dikatakan pengobatan penyakit ini cenderung susah dan tidak menentu. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI VIRAL Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh viral. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi viral dan cara mengobatinya 1. Newcastle Disease ND atau Sampar Ayam ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease VVND atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf. Tipe lemah lentogenik merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut excessive mucous di trakea gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas ayam tampak lesu napsu makan menurun produksi telur menurun mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu ayam yang tertular harus dimusnahkan. vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Jenis vaksin yang kami gunakan adalah ND Lasota yang kami beli dari PT. SHS. Vaksinasi ND yang pertama, kami lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin kami lakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada. untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang penulis menyarankan agar memberikan vaksin ini dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Namun kami mempunyai sedikit perbedaan dengan jadwal pola 444.lihat jadwal pemberian vaksin modifikasi kami Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik. memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini. memberikan ransum jamu yang baik. 2. Gumoro Infectious Bursal Disease Gumoro Infectious Bursal Disease pada ayam Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam. Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja. Seorang penulis menyebutkan bahwa gumoro menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dengan gejala awal sbb napsu makan berkurang ayam tampak lesu dan mengantuk bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat peradangan di sekitar dubur dan ayam akan mematoki duburnya sendiri. jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. Sedangkan penulis yang berbeda menyebutkan gejala gumoro adalah sbb diare berlendir nafsu makan turun gemetar dan sukar berdiri bulu di sekitar anus kotor ayam suka mematuk di sekitar kloaka Penulis yang lain menyebutkan bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder. Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang. 3. Bronchitis Penyakit ini disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapsan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan. Gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Secara umum gambaran penyakit tersebut adalah batuk bersin rattling susah bernapas keluar lendir dari hidung terengah-engah napsu makan menurun gangguan pertumbuhan pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati zero dalam beberapa hari, butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal. Telur yang dihasilkan akan berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi irregular. Sanitasi merupakan factor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur. 4. Avian Pox Avian pox mempunyai daya sebar yang relatif lambat. Avian pox disebabkan oleh minimal 3 strain atau tipe yaitu fowl pox virus virus cacar pada unggas, pigeon pox virus virus cacar pada burung dara dan canary pox virus virus cacar pada burung kenari. Biasanya cacar yang terjadi pada ayam disebabkan oleh fowl pox virus. Virus ini dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Virus ini sangat resisten pada keropeng yang kering dan dalam beberapa kondisi dapat hidup hingga beberapa bulan. Virus ini dapat ditransmisikan melalui beberapa spesies nyamuk. Nyamuk ini akan membawa virus yang infeksius ini setelah nyamuk tersebut menggigit unggas yang terinfeksi. Meskipun fowl pox penyebarannya relatif lambat, kawanan unggas ini dapat berpengaruh selama beberapa bulan. Perjalanan penyakit ini memerlukan waktu sekitar 3-5 minggu. Gejala yang didapatkan pada penyakit ini adalah pertumbuhan yang lambat pada unggas muda telur menurun pada periode layer kesulitan bernapas dan makan dry pox, dimulai dari “small whitish foci” dan kemudian berkembang menjadi “wart-like nodules”. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasanya terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata , jengger, pial dan kadang-kadang ditemukan di kaki. wet pox diasosiasikan dengan cavitas oral dan traktus respiratorius bagian atas, terutama pada laryng dan trakea. Langkah pencegahan yang utama adalah memberikan vaksinasi pada ayam. Pemberian vaksinasi dilakukan dengan melakukan penusukan pada sayap dengan jarum khusus. 5. Marek Visceral Leukosis Disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek diidentikan dengan penyakit anak ayam, meskipun demikian penyakit ini juga dapat menginfeksi ayam yang lebih tua. Anak ayam terserang adalah kelompok umur 3-10 minggu. Umur 8-9 minggu merupakan umur yang paling rawan. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang. Marek dapat menimbulkan beberapa variasi gejala klinis, antara lain Marek tipe visceral – Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini biasanya akut, rupanya unggas yang sehat akan mengalami kematian secara cepat dengan tumor internal yang masif. Marek tipe neural – Ditandai dengan kelumpuhan yang progresif pada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernapas dan diare merupakan gejala yang sering ditemukan . Ocular leucosis atau “gray eye” – Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata berbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian. Skin leukosis – Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomarex yang terinfesi sebaiknya dimusnahkan agar tidak menularkan ke ayam yang sehat. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PROTOZOA Penyakit Bakteri merupakan penyakit unggas yang disebabkan oleh protozoa. Berikut merupakan jenis-jenis penyakit karena infeksi protozoa dan cara mengobatinya Berak Darah/ Koksidiosis Berak darah atau sering disebut dengan koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari genus Eimeria. Penularan penyakit ini dapat melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung seperti kontak dengan droplet dari unggas yang terinfeksi. Pada saat unggas memakan koksidia, organisme ini akan menginvasi usus dan mengakibatkan kerusakan dan kemudian mulai berkembang biak. Beberapa minggu setelah terjadinya infeksi, koksidia akan berubah menjadi oocyst. Oocyst masih belum cukup matur, meskipun oocyst terdapat pada droplet, oocyst ini tidak dapat menginfeksi unggas lain kecuali ia berkembang sporulasi menjadi bentuk yang lebih matang di litter. Bentuk inilah yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Berat tidaknya penyakit ini tergantung dari jumlah protozoa yang termakan. Di dalam peternakan, penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui alas kaki, baju, burung liar, peralatan, tempat pakan, serangga atau rodent. Gejala yang timbul pada penyakit ini adalah sbb kotoran lembek cenderung cair dan berwarna coklat kehitaman kerena mengandung darah pertumbuhan terhambat napsu makan menurun pada pembedahan ayam yang mengalami kematian akibat penyakit ini akan ditemukan pada usus besarnya akan bengkak berisi darah. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ayam pada usia 4 hari. Biasanya kami akan memberikan vaksinasi ini dengan melakukan penyemprotan pada pakan. Selain itu harus dilakukan sanitasi yang baik pada kandang DOC. Pilihlah pakan yang sudah mengandung koksidiostat preparat pembunuh protozoa Eimeria. PENYAKIT AYAM KARENA INFEKSI PARASIT Cacingan Worm Disease. Cacingan pada ayam dapat disebabkan oleh 1. Ascaridia galli Ascaridia galli pada ayam Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini. Unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. 2. Heterakis gallinae Heterakis gallinae pada ayam Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole. 3. Capillaria annulata atau Capllaria contorta Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata. Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas. Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole. Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb tubuh ayam menjadi kurus Nafsu makan berkurang sayap kusam dan terkulai kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah pertumbuhan lamban Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah sanitasi kandang dengan desinfektan pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam campurkan premix ke dalam makanan dengan dosis kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari FAKTOR LAIN PENYAKIT AYAM Faktor utama penyebab ayam sakit adalah karena kecerobohan dalam mengelola peternakan yang diakibatkan oleh faktor-faktor Sanitasi yang tidak benar, dengan ciri peternakan menjadi kotor, bau dan terkesan jorok Tidak melakukan pembersihan rutin dan pemberian obat dan vitamin kepada unggas yang ada. Dan tidak dilakukannya vaksinasi pada unggas. Yang terpenting adalah ”LAKUKAN VAKSINASI” Dengan cara-cara yang benar dan waktu yang teratur seperti kami terangkan pada halaman vaksinasi. > Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tidak terkecuali juga dengan ayam aduan. cacing pita dan cacing gilig menyerang ayam ini dengan anak ayam yang paling rentan pada gilig dan yang dewasa untuk cacing pita. penyakit ini biasanya pada musim hujan karena suasana cukup lembab. pada cacingan, penyakit ini memiliki gejala nafsu makan berkurang, pertumbuhan melambat, ayam kurus, lemas, bulu kusam, kotoran encer sekaligus berdarah,.
Di jaman sekarang kemajuan tekhnologi di bidang peternakan semakin maju, Peternak ayam pun semakin berkembang. khususnya peternakan ayam bersekala kecil maupun menengah untuk itu Sobat harulah memahami jenis penyakit pada ayam dan cara mengobatinya. Telah banyak ditemukan jenis-jenis ayam dengan strain yang baru dengan angka produktivitas yang lebih baik, tetapi dibalik kemajuan tersebut terdapat juga berbagai penyakit yang dapat menyerang secara mendadak. Disini akan kita bahas tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci Jenis penyakit ini yang dapat menyerang ayam pedaging bahkan ayam petelur, tak menutup kemungkinan penyakit pada ayam bangkok atau ayam aduan untuk itu para pemilik harus memahaminya sebelum ayam hutan atau ayam hias Sobat terserang hingga mengakibatkan kematian. Artinya segala jenis ayam bisa terserang penyakit, tapi kita harus mengerti jenis penyakit yang menyerang untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Dengan kita memahami aneka jenis penyakit maka kita mudah dalam penangan atau pengobatan pada ayam yang sakit. Berikut Penyakit Yang Menyerang Ayam Di Sebabkan Oleh Bakteri Dan Pengobatanya 1. Snot / Coryza Penyakit ayam ini disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit ini banyak menyerang ayam saat terjadi pergantian musim yaitu dari musim panas ke penghujan. penyakit snot ini banyak ditemukan didaerah tropis dan menyerang ayam dengan berbagai umur. Penyakit ini bersifat kronis dan menyerang dalam waktu 1 - 3 bulan. Ayam betina yang berumur 18 - 23 minggu sangat rentan terhadap penyakit ini dan yang berumur 16 minggu banyak menyebabkan kematian dengan angka yang tinggi. Kalau ayam lagi betelur penyakit ini dapat sembuh tetpi produktivitas telur menurun sampai 25%. penularan penyakit ini dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum ternak, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala yang terlihat pada ayam yang terkena Snot ayam terlihat mengantuk, sayapnya turunkeluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khasmuka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbitalTerdapat sisa kerak dihidungnafsu makan turunterdengar suara ngorok yang diakibatkan dari ayam sukar bernafaspertambahan bobot badan menjadi lambat Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan Preparat sulfat seperti Sulfadimethoxine atau Sulfathiazole kalau tidak dengan antibiotik seperti ultramycin, Imequil atau corifit. Dan jika ingin melakukan pengobatan tradisional dapat memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk seperti kelereng dan diberikan 3 kali sehari. Tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. kandang mendapatkan sinar cahaya matahari yang baik agar tidak terlalu lembab dan diberikan ventilasi udara yang bagus. 2. Berak Kapur/ Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, berak kapur sering kita temui pada anak ayam umur 1 - 10 hari. Gejala yang timbul adalah nafsu makan menurunkotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapurbulu dubur melekat satu dengan yang lainjengger berwarna keabuan, badan anak ayam jadi menundukSayap terkulai, mata menutupanak ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur hanya menyebabkan produktivitas telurnya menurun, depresi, anemia, kotoran encer dn berwarna kuning tetapi penyakit ini tidak sampai mengakibatkan kematian. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dan memberikan desifektan dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit ini harus dipisahkan dari kelompoknya dan bila sudah parah sekali maka harus dimusnahkan. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan suntikan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. pengobatan juga dapat dilakuakan dengan cara memberikan preparat sulfonamide. 3. Berak Hijau Penyebab penyakit ini beum diketahui dengan pasti, demikian pula dengan pengobatannya. Selama ini penyakit disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella Pullorum, penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan juga melalu makanan dan minuman yang terkontaminasi ternak yang sakit. Pengaruh penyakit ini bisa sampai kepada DOC keturunan ternak yang sakit. gejala yang ditimbulkan Jengger berwarna biru , mata lesunafsu makan menurunsekitar pantat terlihat warna hijau dan lengketUpaya pencegahan merupakan hal yang utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan ayam yang sakit dan memberikan pakan yang baik. Jika ayam terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam itu dibakar yang bertujuan agar bakteri itu ikut mati dan tidak menular ke ayam lainnya. 5. Kolera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella Gallinarum dan Pasteurella Multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung,pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Pada serangan kronis memiliki ciri seperti ini Nafsu makan berkurangsesak nafas, mencretkotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk. Jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiru-biruan Ayam suka menggelengkan kepala Persendian kaki dan sayap bengkak disertai dengan kelumpuhan Lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah a. Pendarahan pintpoint pada membran mokosa dan serosa atau pada lemak abdominal b. Inflamasi pada 1/3 atas usus kecil c. Gambaran "parboiled" pada hati d. pembesaran dan pembengkakan limpa e. Didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis detinitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain menjaga litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga. Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. 6. Chronic Respiratory Disease CRD, Ngorok, Air Sac atau Sinusitis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Galisepticum . Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minuman, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu ~ Batuk-batuk terdengar suara ngorok keluar cairan dari lobang hidung ~ Nafsu makan menurun dan bisa sampai hilang sama sekali ~ Ayam suka menggelengkan kepalanya ~ Produksi telur menurunwarna bulu pucat,kusam dan bulu dekat kloaka lengket ~ Terjadi Inkoordinasi saraf ~ Tinja cair dan berwarna putih Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi kandang dan bio security yang ketat. Pengobatan yang dapat dilakukan bila ayam terkena penyakit ini adalah dengan cara memberikan Baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau Bacytracyn yang diberikan pada air minum 7. Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia Coli. Problem yang ditimbulkan dapat di infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah. Infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau di ikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini Mycoplasma Gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur saat inkubasi. Berikut ini gejala yang timbul karena penyakit ini adalah Nafsu makan menurun Ayam lesu dan tidak bergairah Bulu kasar, sesak nafas Kotoran banyak menempel di anus Diare, Batuk Pada Septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba. Pada pembedahan akan didapatkan ¬ Dehidrasi ¬ bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal ¬ Pendarahan pinpoint pada organ Viscera ¬ Eksudat Fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru sangat karakteristik ¬ Usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous area perdarahan Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan mejauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin, dan tetrasiklin. Meskipun demikian biasanya pengobatan ini cenderung susah dan tidak menentu Penyakit Ayam Yang Di Akibatkan Parasit Penyakit ayam adalah kendala dalam bidang peternakan, penyakit adalah penyebab terbesar kerugian dan perusahaan tersebut bisa pailit/ gulung tikar jika pada peternakan tersebut terserang penyakit dan semua ternaknya mati . Berikut ini kita akan membahas jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit, atau gangguan hama. 1. Cacingan atau Worm Disease Cacingan pada ayam dapat disebabkan oleh - Ascaridia galli Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini. Jika unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. - Heterakis gallinae Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole. - Capillaria annulata atau Capllaria contorta Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata. Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas. Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole. Secara umum, gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb a. tubuh ayam menjadi kurus b. nafsu makan berkurang c. sayap kusam dan terkulai d. kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah e. pertumbuhan lamban Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah 1. sanitasi kandang dengan desinfektan 2. pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam 3. campurkan premix ke dalam makanan dengan dosis kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari Beberapa penyakit pernafasan pada ayam disebabkan oleh virus, bakteri mikoplasma, fungi atau kombinasi daai berbagai agen . Jenis jenis penyakit pernafasan yang dapat dijumpai atau pernah terjadi pada peternakan ayam broiler atau layer di Indonesia antara lain Avian Influenza AI-H5NI, Newcastle Disease ND, Infectious Bronchitis IB, Infectious Laryngotracheitis ILT, Swollen Head Syndrome SHS, Chronic Respiratory Disease CRD atau CRD Komplek CRDK, Infectious Coryza. Kolera unggas, Koliseptisemia dan Aspergillosis . Spora kapang Aspergillus sp . dan virus ND/113 dalam vaksin hidup kadangkala dapat menyebabkan penyakit / gangguan pernafasan pada anak ayam 0-2 minggu . Sedangkan, penyakit pernafasan yang lain dapat terjadi setelah ayam berumur lebih dari dua minggu dan umumnya disebabkan oleh interaksi dari berbagai agen penyakit infeksi campuran . Infeksi dua atau lebih agen penyakit pada ayam akan menimbulkan gejala klinik yang lebih parah dan kelainan patologik yang lebih komplek dibanding dengan infeksi tunggal . Beberapa penyakit pernafasan mempunyai kemiripan/kesamaan gejala klinik keluar eksudat dari hidung, lakrimasi, batuk-batuk dan sesak nafas antara penyakit yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan menganalisa kejadian penyakit, sifat-sifat agen penyebabnya, umur ayam yang terserang, karakteristik epidemiologik dan kliniknya, maka dapat dilakukan diagnosa penyakitnya . Dalam manajemen kesehatan hewan . pendekatan "patologi diagnostik" merupakan suatu tindakan yang biasa dilakukan di suatu peternakan ayam . Dengan menemukan kelainan jaringan atau organ tubuh yang menciri patognomonis akibat suatu penyakit dapat memberikan ketepatan diagnosa yang tinggi. Di Indonesia, penyakit pernafasan pada ayam yang paling penting pada saat ini adalah Al High Pathogenic Avian Influenza/HPAI, karena sangat menular pada unggas lain sehingga berdampak buruk pada usaha perunggasannasional dan dapat menular kepada manusia zoonosis Penyakit Ayam Akibat Infeksi Berbagai jenis penyakit ayam telah menyebar dan mengakibatkan kerugian pada peternak, berbagai hal telah dilakukan untuk dapat mencegah kerugian ini. Berikut ini kita akan bahas penyakit ayam yang diakibatkan oleh infeksi viral dan bagaimana cara pencegahannya. 1. Tetelo ND / Sampar / Pes Cekak ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada syaraf pernafasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan dapat dikualifikasikan menjadi Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease VVND atau tipe velogenic, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa hingga 100%Tipe yang lebih ringan disebut dengan Mesogenic, Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi pada ayam dewasa tidak ditemukan kasus. Pada tingkat ini ayam akan menunjukan gangguan pernafasan dan lemah atau sering disebut letogenik tidak dapat mengakibatkan kematian, hanya dapat membuat produktivitas ternak menjadi turun dan kualitas kulit telur jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. virus dapat ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang akan ditularkan melalui pernafasan dapat ditularkan melalui udara. Tetapi penularan melalui udara tidak mempunyai jangkuan yang luas. Unggas yang dapat sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai carrier dan biasanya virus tidak akan bertahn lebih dari 30 hari pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah Excessive mucous di trakeaayam tampak lesunafsu makan menurunproduksi telur menurunmencret kotoran dan berwarna hijau kadang bisa berdarahgangguan pernafasan ayam terlihat mengap-mengap dan terdengar suara ngorokjengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan dan gangguan syaraf sehingga membuat leher berbagai cara untuk mencegah penyebaran terjadinya penyakit ini , yaitu Ayam yang tertular harus dimusnahkan Vaksinasi harus dilakukan agar ayam menjadi kebal terhadap penyakit ini. Jenis vaksin yang digunakan adalah ND latosa. Vaksinasi ND yang pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari kedua, dan untuk berikutnya disuntikan pada otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin adalah dengan mengingat pola 444 yaitu, vaksin ND diberikan pertama kali umur 4 hari dan diberikan lagi pada umur 4 minggu dan terakhir setiap 4 bulan yang dapat dilakukan mengingat penyakit ini sangat infeksius, adalah Memelihara kebersihan kandang dan harus mendapat sinar matahari langsung dengan ventilasi yang pemisahan ternak ayam yang terduga sakitmemberikan ransum jamu yang baik2. Gumboro atau Infectious Bursal Disease Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, yaitu Fibrikus dan Thymus. Kedua bagian ini merupakan bagian pertahanan tubuh ayam terhadap penyakit antibody. penyakit ini juga disebut AIDS nya ayam. Ayam yang terkena penyakit ini akan mengalami gejala mengalami gangguan syaraf merejandi diare tubuh gemetar bulu disekitar anus lengket dan akhirnya mati Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di alam tubuh ayam penyakit ini dapat hidup selama 3 bulan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumboro memang tidak menyebabkan kematian langsung terhadap ayam, yang menyebabkannya karena terjadi infeksi sekunder yang berakibat dari tidak berfungsinya kekebalan tubuh ayam. Gumboro yang menyerang usia ternak 2 - 14 minggu akan mengalami gejala 1. Nafsu makan menurun 2. Ayam tampak lesu dan mengantuk bulu 3. Tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu 4. Peradangan disekitar dubur dan kloaka sehingga ayam akan mematoki duburnya sendirijika tidur maka paruhnya akan menempel dilantai, hal itu diakibatkan karena terganggunya keseimbangan tubuh ayam 5. gemetar dan sukar berdiri Gumboro dapat menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, dan alat- alat. Tetapi Gumboro tidak menular melalui perantara telur dan ayam yang sudah sembuh menjadi "carrier". Upaya yang dapat dilakukan untuk mencdegah penyakit ini adalah menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksinasi. 3. Bronchitis atau Infectious Bronchitis Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona yang menyerang sistem pernafasan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak dapat menyebabkan kematian, kecuali ayam yang masih berumur dibawah 6 minggu, kematian antara 30-40%. Penularan penyakit ini melalui udara, peralatan dan pakaian. Virus ini akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak ada ternak diddaerah tersebut, tetapi virus ini mudah dimusnahkan dengan desifektan dan panas cuaca yang terik. Gejala penyakit ini hampir sama dengan penyakit Respiratory lainnya, yaitu 1. Batuk, bersin susah bernafas keluar lendir dari hidung 2. Nafsu makan menurun dan terjadi gangguan pertumbuhanpada periode layer produksi telur menurun hingga kosong sama sekali, dan butuh sekitar 4 minggu untuk bisa berproduksi lagi, tetapi diantaranya tidak bisa normal kembali. 3. Telur yang dihasilkan menjadi kecil, cangkang telur lunak.\, bentuk telur mencegahnya adalah dengan melakukan sanitasi dan vaksinasi. 4. Avian Pox avian pox adalah penyakit yang disebabkan oleh 3 strain yaitu Fowl pox virus cacar pada unggas, Pigeon pox virus cacar pada burung dara dan Canary pox virus cacar pada burung kenari dan yang menyerang pada ayam adalah Fowl pox, penyakit ini mempunyai penyebaran cukup lambat. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, adalah Pertumbuhan yang lambat pada ternak mudatelur menurun pada produksi layerkesulitan makan dan bernafasdry pox dimulai dari small whitish foci dan kemudian berkembang menjadi wart like nodues. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasana terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata, jengger, pial, kaki. Langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi pada ayam. pemberian vaksine dilakukan dengan menyuntikan vaksine pada sayap ayam dengan jarum khusus. 5. Marek Visceral Leukosis Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek di indentikkan dengan penyakit anak ayam, tetapi ada juga ditemukan terdapat pada ayam yang tua. Anak ayam yang terserang pada usia 3 - 10 minggu, dan paling rawan menyerang usia 8-9 minggu. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang. marek dapat menimbulkan beberapa variasai gejala klinis, antara lain a. Marek tipe Visceral Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal, dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini sangat akut. Unggas yang sehat akan mengalami kematian secara tepat dengan tumor internal yang masif. b. Marek tipe Neural Ditandai dengan kelumpuhan yang progesifpada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernafas, diare. c. Ocular Leucosis atau Gray Eye Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata terbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian d. Skin Leukosis Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumjur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Crymarex Rispens. Ayam yang terinfeksi sebaiknya dimusnahkan agar tidak tertular ke ayam yang sehat. Itulah pentingnya mengenal jenis penyakit yang menyerang Ayam dari segala jenis untuk ketepatan penangan dan pengobatan, tak hanya itu pemberian vaksin kita tak boleh sembarangan untuk pencegahan dari serangan penyakit. Artikel tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci. Ketika ayam kita sehat maka kita tidak di repotkan dalam penyembuhan dan hasil lebih maksimal.
Убեлуኑо глአյоնюψяኣ коգοцուζоፉШ μюΜፏፑεሿοφиጯи жግтеж εՈслጤֆаձ ж ուլωձеጸի
ኯгጽሻሱξа кուжαщዠцեц щуφувоОηотοվикխ аслθኒդաфоյαባо иճогሲбект φխղυдե ቤпиይαхак
Глեቆ фըրунах аχошՐ аጹа էղуዪጠգюՆεշኝχока хутОξеπուшևς սጮд
Азвеኻи խኒኢзθλէсвጂ γቿнቺрዱ ижУклиդω ኀхሼሙዚከепарኣ ቻըдισ ևሟυշу
Вре ኛепևχаЖዢռувс քазужэжопсՕсуፄቯб αሄθцուчህηЛоኮаቸե охуст
Яጺ ፗትօν хусቩջታзεцէ скамεО сሉдοслιкФиղιщι бቲклема оξε

JenisPenyakit Ayam Pedaging Dan Pengobatannya yang Harus diPerhatikan 1. Newcastle Disease. New Casstle Diseae atau yang dikenal dengan Tetelo merupakan penyakit yang disebabkan karena virus paramyxo. Virus ini menyerang berbagai organ-organ ayam yang diantaranya pernafasan, pencernaan, saraf sehingga menghambat pertumbuhan.

Unggas merupakan jenis binatang ternak kelompok burung yang dimanfaatkan oleh pemilik untuk diambil daging, telur ataupun bulunya. Unggas umumnya merupakan bagian dari bagian dari ordo galliformes seperti ayam serta kalkun, dan anseriformes seperti bebek. Burung pedaging juga merupakan bagian dari unggas seperti merpati, Beternak unggas memang menguntungkan karena pemilik dapat memperoleh manfaat dari tubuh binatang keuntungan tersebut dapat berubah menjadi sebuah kerugian apabila ternak terserang penyakit hingga menimbulkan kematian. Apabila pemilik mengetahui cara menanggulangi penyakit tersebut maka kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit dapat – Macam Penyakit Pada Ayam atau UnggasPenyakit Cacar Pada AyamPenyakit Avian Encephalomyelitis AEPenyakit Ayam Tetelo newcastle diseasePenyakit Kolera Pada Ayam atau UnggasMata Ayam CacinganPenyakit Gurem Pada AyamPenyakit Malaria atau PlasmodiosisMacam – Macam Penyakit Pada Ayam atau Unggas Penyakit Avian Influenza AI pada unggas yang ditimbulkan oleh virus influenza type A subjenis h5 dan h7. Semua unggas dapat mengidap virus influenza A, namun wabah AI sudah kerap diderita ayam dan kalkun. Penyakit ini memiliki sifat zoonosis serta angka kematian sangat tinggi karena bisa mencapai 100%. Virus ss-RNA termasuk family orthomyxoviridae, dengan ukuran 80-120 nm dan panjang 200-300 Gejala klinis yang nampak pada ayam terkena hpai ialah, jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki serta perut yang tidak ditumbuhi bulu nampak berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik – bintik merah ptekhie atau biasa disebut kerokan cairan dari mata juga hidung, pembengkakan pada muka serta kepala, mencret, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan jadi turun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek, serta adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat, sementara itu pada LPAI, kadang gejala klinis tidak nampak dengan Belum diperoleh obat untuk menangani Avian Influenza. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik serta merangsang selera makannya. Dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta menghindarkan infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik. Dapat pula disediakan pemanasan tambahan pada Cacar Pada AyamPenyakit cacar pada unggas ditimbulkan oleh dna pox virus ukuran besar, terdapat 4 strain pox virus unggas yang mirip satu dengan lainnya. Secara alami menginfeksi spesies unggas sesuai dengan namanya, yakni virus fowl pox, virus turkey pox, virus pigeon pox dan virus canary Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yakni bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi bergantung pada kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi serta faktor komplikasi lainnya. Gejala umum yang timbul adanya perkembangan lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesusahan bernapas dan Pencegahan dapat melakukannya dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit virus lainnya, untuk penyakit cacar tidak ada obat yang spesifik dan Avian Encephalomyelitis AEPenyebab penyakit avian encephalomyelitis ialah virus rna dari family picornaviridae. Penyakit AE biasanya menyerang anakan ayam umur 1-4 minggu, sedang pada ayam petelur hanya dapat memicu penurunan produksi telur antara 5-20%, yang menentukan daya tetas telur yang diproduksinya. Bila diingat bahwa penyakit AE ini ditularkan melalui telur maka “breeder” paling dirugikan akibat serangan penyakit Pada anakan ayam biasanya umur 1-2 minggu diperoleh gejala antara lain ayam awalnya masih terlihat sayu, diikuti ataksia karena terdapat inkoordinasi dari jaringan otot kaki. Sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, suasana akan berlanjut dengan kelumpuhan kemudian diakhiri dengan ayam petelur gejala yang nampak hanyalah penurunan produksi telur antara 5-10% dan tidak diikuti gejala gangguan syaraf. Pada ayam pembibitan diperoleh adanya daya tetas telur menurun serta anakan ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit Pencegahan melakukannya dengan vaksinasi. Cara pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat disediakan ransum pakan bagus disertai vitamin dan Ayam Tetelo newcastle diseaseUnggas terkena Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di kota newcastle, inggris, sampai sekarang sudah tersebar luas di bermacam-macam penjuru dunia. Penyakit ini sangat ganas dan menular, para peternak ayam sering menyebut sampar, pes, psuedovogel-pest, atau nd ialah virus yang tergolong paramyxovirus, tergolong virus ss-rna berukuran 150-250 milimikron, dengan bentuk bervariasi namun biasanya berbentuk spherik. Newcastle disease ND merupakan penyakit menular akut yang menginfeksi ayam serta tipe unggas lain dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf disertai mortalitas sangat Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinisnya juga beragam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan, pernafasan disertai dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan respirasi, syaraf dan Pencegahan penyakit dapat melakukannya dengan vaksinasi secara rutin. Belum diperoleh obat yang bisa mengatasi ND. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang selera makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan Kolera Pada Ayam atau UnggasKolera pada unggas ialah penyakit menular yang menginfeksi unggas piaraan dan unggas liar dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, ditimbulkan oleh bakteri pasteurella multocida dan tersebar di seluruh muka bumi. Di Indonesia unggas terkena kolera diperkirakan sudah lama terjadi, tetapi bakteri penyebab penyakit baru berhasil diisolasi oleh Sri Poernomo pada tahun Pada permulaan wabah terjadi angka mortalitas tinggi, apalagi pada kalkun, bentuk akut ditandai dengan konjungtivitis serta keluar feses dari mata. Daerah facial, balung dan pial membesar, serta ada masalah pernapasan, feses encer mempunyai warna hijau kekuningan, serta unggas menjadi lumpuh akibat peradangan pada sendi Tindakan cara mencegah dan pengendalian dapat melakukannya dengan jalan vaksinasi, sanitasi pembudidayaan, dan adanya binatang sakit wajib segera dipisahkan lalu diobati. Pengobatan kolera unggas dapat memakai antimikroba ; sulfaquinoxalin 0,05%, sulfametasin dan sodium sulfametasin 0,5-1,0%, streptomycin mg, Ayam CacinganPenyebab penyakit cacing mata pada unggas ialah cacing dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm dan tinggal di balik kelopak mata membrane nyctitans bangsa unggas. Cacing mata pada unggas ialah penyakit yang ditimbulkan oleh infestasi parasit yang tinggal di mata inang di saccus Unggas yang terserang akan menunjukkan gejala conjunctivitis radang pada conjunctiva, opthalmitis radang pada mata, kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang mata. Mata kotor karena banyak eksudat dan Pencegahan melakukannya dengan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Untuk cacing yang terdapat di kelopak mata, diteteskan 1-2 tetes larutan cresol 5%, tidak ada tindakan 2-3 menit, tidak lama selanjutnya cacing yang hidup di belakang kelopak mata dapat meninggal. Selanjutnya mata dibersihkan dengan dengan aquades steril supaya sisa larutan cresol Gurem Pada AyamGurem ornithonyssus bursa tergolong sub ordo mesostigmata, sub kelas ascari dan kelas arachnida. Hama ini sangat kecil serta sulit diberantas. Gurem menghisap darah, hidup berkelompok, dan keluar pada malam hari, dengan gurem betina menghisap darah ayam sejumlah mg atau jumlah yang dihisap ialah kali bobot badan Akibat dari serangan parasit ini antara lain ayam kurang tidur, risau, stres, lesu, kekurangan darah, dan terganggu saat mengeram, sehingga banyak telur tidak menetas. Gangguan gurem jika tidak memperoleh penanganan dapat mengakibatkan penurunan produksi telur, bahkan bisa berhenti sama Pencegahan dapat melakukannya dengan menerapkan manajemen pemeliharaan bagus dan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Ayam yang mengidap gurem dapat mengobatinya dengan menggunakan cara meberi mandinya dengan campuran air sabun dan Malaria atau PlasmodiosisPlasmodiosis atau malaria merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi protozoa dari spesies plasmodium sp. Penyakit tersebut dapat menjangkiti bermacam-macam tipe binatang baik mamalia maupun unggas. Plasmodiosis merupakan arthropod born disease atau penyakit yang disebabkan oleh arthropoda, sedangkan Plasmodium merupakan Gejala klinis muncul pada unggas yang terserang berupa kelemahan, lesu, dyspnae, anemia, abdominal distension, occular hemorrhagi, dan kematian. Infeksi plasmodium dalam sel darah merah mengakibatkan pH darah turun sehingga pengikatan oksigen oleh hemoglobin menjadi Salah satu cara cara mencegah dan pengendalian plasmodiosis pada pembudidayaan ialah dengan mengendalikan nyamuk sebagai vektor pembawanya.

BEFhanya menyerang sapi dan kerbau dan tidak dapat menulari dan menimbulkan penyakit pada hewan lain. Sapi/ kerbau yang terserang penyakit ini akan sembuh kembali beberapa hari kemudian (2 - 3 hari). Angka kematian sangat kecil sekali tidak sampai 1 % tetapi angka kesakitan tinggi.
Tahukah Anda tentang Jenis Penyakit Ayam Kampung dan Cara Mengatasinya? Ayam kampung menjadi salah satu jenis ayam yang cukup digemari banyak orang, walaupun memiliki tekstur daging yang alot dan agak kenyal akan tetapi dengan pengolahan yang tepat ayam kamoung ini bisa menjadi salah satu makanan yang enak dan memiliki citarasa yang luar biasa di lidah para penikmatnya. Jenis Penyakit Ayam Kampung dan Cara Mengatasinya Di Indonesia sendiri budidaya ayam satu ini tekah banyak sekali seiring dengan bertambahnya penggemar dari ayam yang satu ini, tahukah anda bahwa ayam kampung memiliki daya tahan tubuh yang sangat baik dibanding dengan jenis ayam lainnya, itu membuat ayam ini lebih kebal terhadap penyakit dan bisa bertahan pada cucaca extrem. Walaupun begitu tetap saja bukan berarti sepenuhnya ayam ini tidak bisa terkena penyakit, ayam jenis ini juga terkadang bisa terkena penyakit tertentu. Seperti yang bsering dibicarakan oleh para peternak bahwa jenis ayam kampung ini juga terkadang bisa terkena bsebuah penyakit, laku penyakit apa saja yang biasa menyerang ayam ini? Mari simak ulasan dibawah ini! Penyakit pada ayam kampung bisa terjadi karena bakteri dan virus yang menyerang ayam, perlu diketahui juga bahwa ayam kampung bisa saja terserang beberapa jenis Penyakit, dengan mengetahui jenis penyakit yang biasa menyerang pada ayam tentu akan membuat kita lebih extra untuk merawat ayam kita. 1. Penyakit Tetelo Jenis penyakit yang satu ini memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi, jika ayam terkena tetelo bisa mengakibatkan ayam sampai berujung pada kematian. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh virus, dan jenis penyakit ini sendiri merupakan salah satu yang sering menyerang ayam kampung. Maka dari itu anda harus tau gejala apa saja yang biasnaya timbul dari tetelo ini, agar anda bisa segera melakukan perawatan selanjutnya, biasanya penyakit tetelo akan ditandai dengan jalan ayam yang sempohyang, tidak memiliki nafsu makan, bulunya terlihat kusam dan disertai pilek serta mulut yang berlendir. Cara mengatasinya kamu bisa memberikan vaksin kepada ayam, menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang memiliki kandungan gizi tinggi, dan jika ayam anda terkena tetelo, pastikan anda membakar atau mengubur ayam tersebut. Karena Tetelo disebabkan oleh virus cara diatas cukup baik dalam mencegah jenis penyakit yang satu ini. 2. Ayam Berak Kapur Sama seperti jenis penyakit tetelo, penyakit berak kapur juga disebabkan oleh virus, penyakit ini juga sama berbahayanya, terlebih jika tidak segera dilakukan penanganan. Biasnaya gejala yang ditimbulkan seperti ayam yang lesu, fasesnya bewarna hijau atau keputihan, nafsu makan yang berkurang, kotoran yang menempel pada bulu dekat anus, atau ayam yang bergerombol dibawah lampu. Cara mengatasinya kamu bisa menyiapkan daun rebusan pepaya, temu Ireng atau temu lawak, cara alami tersebut dikenal baik dalam memperlancar sistem pencernaan pada ayam kampung. 3. Tembolok Ayam Keras Jika anda sering memberikan makanan yang memiliki tekstur keras pada ayam, biasanya akan membuat tempat menyimpan makanan pada ayam juga menjadi keras, hak tersebut tentu akan membuat ayam menjadi kurang nyaman. Maka dari itu kurangi pemberian makanan yang memiliki tekstur keras pada ayam, cara lain untuk mengatasinya Anda bisa memberikan air rebusan pepaya karena bisa memperlancar pencernaan ayam. 4. Ayam Lumpuh Ayam juga bisa terkena lumpuh, hal umum yang menyebabkan ini biasanya adalah keadaan kandang yang lembab dan juga kurangnya asupan sinar matahari, cara alami dalam mengatasi ini kamu bisa memijat/mengurut pada bagian ayam yang bengkak, sambil diberikan minyak kayu putih. 5. Ayam Kanibal Jenis penyakit ini juga perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian pada ayam, biasanya ini terjadi karena pemberian pakan yang tidak teratur atau karena keadaan kandang yang penuh sesak sehingga membuat ayam menjadi stress. Cara mengatasinya kamu tentu harus mulai memberikan makanan dan minum yang cukup pada ayam, pemberian yang teratur akan membuat ayam lebih baik, dan tentunya kurangi jumlah populasi ayam pada sstu kandang, keadaan buang terlalu banyak akan membuat ayam stress. Itulah beberapa ulasan terkait beberapa jenis ayam, walupun memiliki kekebalan yang cukup bagus, akan tetapi perawatan yang salah, kandang yang kotor akan membuat ayam ini terkena beberapa penyakit, maka dari itu perlu dibarengi dengan perawatan yang baik dan selalu menjaga kebersihan kandang ayam ini. Umumnya penyakit pada ayam kampung ini terjadi akibat virus atau bakteri yang menyerang pada ayam, maka dari itu selaku menjaga kebersihan ayam dan kandang akan sangat berguna untuk mencegah virus dan bakteri menyerang ayam, jika anda tertarik dengan jenis ayam ini tentu kamu juga mulai bisa membudidayakan ayam satu ini, karena pasar dari ayam satu ini memiliki peminat yang sangat banyak. Demikianlah yang bisa saya ucapkan mengenai Jenis Penyakit Ayam Kampung dan Cara Mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat ya. Baca Juga Perbedaan Ayam Kampung dan Ayam Potong
Penyakitayam akibat virus lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan dengan penyakit Dalam menjalankan bisnis ternak Ayam cukup banyak hal yang menjadi tantangan yang akan Anda hadapi. Salah satu yang menjadi momok para peternak yaitu serangan penyakit. Sebenarnya cukup banyak jenis penyakit yang bisa menyerang ayam yang Anda pelihara. Namun kali ini kami akan membahas 5 jenis penyakit yang sering menyerang ayam. JUAL DOC JOPER & KUB Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI” 5 penyakit yang menyerang ayam ini berlaku untuk hampir semua jenis ayam. Dari ayam bangkok, ayam kampung, ayam joper atau kampung super, ayam petelur, ayam arab, ayam broiler dan masih banyak lagi jenis ayam yang lainnya. Namun Anda tidak perlu khawatir, jika Anda merawatnya dengan penuh kesabaran dan tekun Anda akan dengan mudah melewati kendala-kendala tersebut. Saat usia ayam kampung super joper telah memasuki usia 3 hari ayam sudah dapat diberikan tersebut sangat berguna agar kekebalan tubuh ayam menjadi lebih baik dan tahan terhadap berbagai serangan penyakit Joper di kandang bok Penyakit ayam1. Pilek atau Snot4. Lumpuh dan Lemah nafsu makan Penyakit ayam Dalam memelihara ayam hal yang paling ditakuti oleh para peternak adalah penyakit yang menyerang ayam. Karena faktor ini yang paling banyak menyebabkan produksi semua jenis ayam menurun drastis. Karena penyakit yang menyerang ayam tentu akan membuat kerugian yang cukup banyak. Kebanyakan tingginya angka kematian pada anak ayam yaitu di usia 2 bulan ke bawah. Pada usia itu ayam memang mudah terkena berbagai penyakit. Namun biasanya saat ayam berusia lebih dari 2 bulan, ayam akan lebih tahan oleh serangan penyakit namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa ayam yang sudah dewasa juga terkena penyakit. Oleh karena itu maka diperlukan pemeliharaan yang baik serta melakukan pencegahan terhadap penyakit. Faktor yang menjadi penyebab ayam mati juga bisa karena faktor pakan dan lingkungan yang kurang terjaga. Pemberian vaksin untuk ayam kampung dapat mencegah ayam terkena penyakit dan menjaga kekebalan tubuh ayam & suntik Apa saja penyakit yang menyerang ayam ? Berikut 5 jenis penyakit yang dapat menyerang Ayam Kampung Super 1. Gumboro Gumboro merupakan penyakit yang menurunkan daya kekebalan tubuh ayam. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah penurunan nafsu makan dan minum, bulunya terlihat tidak rapi dan kusam, iritasi pada dubur, diare dan lesu. Saat ayam tidur biasanya paruh diletakkan dilantai dan keseimbangannya mulai terganggu. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah penurunan nafsu makan dan minum, bulunya terlihat tidak rapi dan kusam, iritasi pada dubur, diare dan lesu ayam sakit gumboro Kadang bisa di temui di lapangan penyebab ayam tidur berdiri ini karena penularan yang cukup cepat. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh ayam, tingkat penularan virus ini sangat tinggi karena dapat menular hingga semua ayam yang berada dalam satu kandang. Virus ini menyebabkan kematian massal pada ayam. Salah satu cara mencegah penyakit gumboro adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin yang digunakan adalah vaksin nobillis intervet, delvax gumboro, bursavac sterwin lab, dan lainnya. Tentu saja sebelum memberikan vaksin Anda perlu belajar metode pemberian vaksin pada ayam. Selain vaksin bisa juga menggunakan gula kelapa sebagai obat alami untuk ayam sakit. Tetelo merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak ditakuti oleh para peternak, karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi dan penularannya sangat tinggi pula. Gejala ayam sakit tetelo yaitu ayam akan nampak sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulai, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”, yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Tetelo merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak ditakuti oleh para peternak, karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi dan penularannya sangat tinggi pula ayam sakit tetelo Baca juga Tips Mencegah Penyakit Pada Ayam atau Bebek Dengan Air Alkali Pada kenyataannya penyakit ini belum ditemukan obatnya, oleh karena itu ayam yang sudah terkena penyakit ini harus segera dimusnahkan untuk mencegah penularan ayam ke ayam yang lainnya. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksinasi. Cara yang tepat untuk pemberian vaksinasi ayam adalah saat ayam berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Pengendalian Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, Ayam yang mati segera dibakar/dibuang. Pisahkan Ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju steril, serta melakukan vaksinasi NCD. Baca juga 3 Tipe Penyakit Tetelo pada Ayam Kampung Super 3. Pilek atau Snot Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah nafsu makan ayam menurun drastis dan diare. Selain itu kelopak mata ayam menjadi lengket dan tidak seperti biasanya. Pada hidung mengeluarkan lendir kental yang lengket, ngorok, dan berbau busuk. Bahkan pada daerah muka dan mata terjadi pembengkakan. Jika ayam memiliki gejala seperti tadi, maka bisa di berikan kapsul anti snot. Penyakit Snot atau Pilek Pada Ayam Jawa Super bisa di obati dengan kapsul anti snot ayam pilek Baca juga Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Vaksinasi Pada Ayam Kampung Super? 7 Peralatan Kandang Pendukung Budidaya Ayam Kampung Super Budidaya Ayam Kampung Super JOPER Dengan Lahan Sempit 4. Lumpuh dan Lemah Ayam yang lemah dan lumpuh bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan makanan dan minuman. Cara mengatasi hal ini dengan menambah pakan dengan top mix dan mineral atau wonder. Ayam yang mengalami kelumpuhan harus di jemur pagi hari selama 1 jam setiap hari dan lututnya di kompres air hangat sebelum di jemur setiap hari hingga berdiri kembali, air kompresan harus di campur Serai. Penyakit Lumpuh Pada Ayam bisa di obati juga dengan jamu cap jago leak ayam lumpuh Lebih mendalam tentang hal ini Anda bisa membaca artikel kami tentang Penyebab Ayam Lumpuh dan Bagaimana Solusinya? nafsu makan Ayam yang terserang penyakit ini akan mengalami nafsu makan menurun. Kemungkinan yang terjadi dan menyebabkan nafsu makan ayam turun adalah pakan yang kurang baik, kandang tidak bersih dan kondisi kandang yang terlalu panas. Biasanya untuk mengatasi hal ini bisa dengan memberikan top mix dan mengatur ventilasi pergantian udara di dalam kandang. Ada hal lain yang bisa Anda temukan untuk mempelajari Cara Praktis Membuat Ayam Nafsu Makan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat Salam hobiternak 🙂 Bagi Anda yang ingin beternak ayam kami menyediakan DOC Ayam JOPER, Arab, Petelur, dan Pedaging atau ayam pejantan usia baru saja menetas. Kami siap mengirimkan ke berbagai daerah di Indonesia yang terjangkau dengan kargo hewan. Untuk pemesanan hubungi kami di WHATSAPPTELPONSMS CS 10856-4772-3888 CS 20812-4648-2525 CS 30813-6330-7506 Tim dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat. Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami. 6DqjB.
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/265
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/33
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/85
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/240
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/179
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/354
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/301
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/82
  • 5zkrn52qbo.pages.dev/102
  • jenis penyakit ayam dan obatnya