GubernurKoster siap fasilitasi kartu khusus pendonor lansia. Sabtu, 25 September 2021 23:36 WIB. Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua Umum PDDI, Komjen Pol (Purn) Drs H Adang Daradjatun dan Ketua PDDI Bali Ketut Pringgantara disela-sela peringatan HUT ke-43 PDDI yang diisi dengan kegiatan donor darah di Kuta, Badung, Sabtu
Apa Saja Syarat Donor Darah? Dikutip dari Situs Palang Merah Indonesia PMI, syarat donor darah yakni1. Usia 17-60 tahun usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orangtua2. Berat badan minimal 45 kg3. Temperatur tubuh 36,6 - 37,5 derajat Celcius4. Tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit6. Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram7. Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan8. Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Kamu dilarang donor darah bila-Pernah menderita Hepatitis B-Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis-Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah mendapat transfusi-Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tato/tindik telinga-Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi-Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah operasi kecil-Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi kecil-Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, stetanus dipteria atau profilaksis-Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles dan tetanus toxin-Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic-Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang-Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transplantasi kulit-Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan-Sedang menyusui-Ketergantungan obat-Alkoholisme akut dan kronis-Mengidap Sifilis-Menderita Tuberkulosis secara klinis-Menderita epilepsi dan sering kejang-Menderita penyakit kulit pada vena pembuluh darah balik yang akan ditusuk-Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya thalasemia-Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV dan AIDS homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks dan pemakai jarum suntik tidak steril-Pengidap HIV dan AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah-Syarat donor darah untuk perempuan, alangkah baiknya untuk bersabar dan menunggu sampai masa menstruasi selesai baru kamu boleh donor darah. Jika tetap memaksakan untuk melakukan donor darah saat haid, bukan tidak mungkin kamu akan lemas, pusing, kelelahan, hingga jatuh pingsan akibat kehilangan cukup banyak melakukan donor darah, kamu juga harus mengetahui manfaatnya. Berikut manfaat jika kamu melakukan donor darah-Menjaga Kesehatan JantungTingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Artinya menurunkan risiko penyakit Produksi Sel Darah MerahDonor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah Menurunkan Berat BadanNah, ini kabar baik buat kamu yang sedang diet. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping. -Mendapatkan Kesehatan PsikologisMenyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Bahkan orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar. -Mendeteksi Penyakit Serius Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kamu, ini adalah 'rambu peringatan' yang baik agar kamu lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan mengetahui syarat donor darah, berikut cara berdonor darahCaranya dengan datang ke Unit Donor Darah UDD terdekat dan lakukan langkah-langkah berikut-Mengambil formulir pendaftaran donor-Membaca pesan donor dan mengisi formulir donor yang berisi tentang pertanyaan riwayat medis inform consent dan identitas donor-Menandatangani formulir pendaftaran-Pemeriksaan pendahuluan yaitu penimbangan berat badan, pemeriksaan Hb, dan golongan darah-Pemeriksaan dokter termasuk wawancara dan pemeriksaan tekanan darah-Pengambilan darah dan sample darah-Pengambilan kartu donor-Istirahat donor disediakan makanan penggantiSimak Video "Riwayat Penyakit Pemeran Koh Ahong di 'Si Doel Anak Sekolahan'" [GambasVideo 20detik] nwy/erd
Homepage» Berita » Gandeng PMI Kota Madiun, MPM Motor Madiun Gelar Kegiatan Donor Darah. #otomotif Gandeng PMI Kota Madiun, MPM Motor Madiun Gelar Kegiatan Donor Darah. 16 Februari 2022 3 Maret 2022 oleh Redaksi Madiunraya.com-Dibaca oleh : 3022 Pemirsa. Madiun – MADIUNRAYA.COM.Detail Produk Kartu Donor PMI Kartu Donor PMI merupakan kartu yang menunjukkan seseorang yang telah menjadi pendonor di PMI di daerahnya. Kartu ini sangat bermanfaat dan wajib dibawa ketika akan mendonorkan darah ke PMI. Dulunya PMI hanya menggunakan kertas sebagai data atau kartu donor, karena memiliki banyak kekurangan sekarang banyak PMI yang telah menggunakan Kartu Donor seperti kartu ATM. Kartu Donor ini tidak bisa luntur, ataupun patah dan memiliki barcode yang akan memudahkan PMI untuk mendata para pendonor. Kartu Donor PMI ini diharuskan dibawa setiap akan mendonorkan darah ke PMI setempat. Kartu Donor di tempat kami tidak luntur terkena air ataupun terkena gesekan, dan juga tidak bisa patah. Kartu Tamu atau Visitor Card ini berukuran 86 mm x 54 mm dengan tebal 0,76 mm. Berbahan dasar PVC dengan berstandart kartu ATM, Full Color dua sisi dengan kualitas warna yang solid antara kartu satu dengan kartu yang lainnya. Kegunanan Kartu Donor PMI Untuk mempermudah proses administrasi Untuk mempermudah dalam pengecekan data para pendonor Dapat mengetahui daftar para pendonor yang baru ataupun yang lama Mempunyai rasa bangga bisa punya kartu donor yang keren. PMI tidak perlu repot-repot kalau mau ngadain aksi donor darah, data sudah tersedia. Kartu Donor PMI dapat menyimpan data pendonornya, data dapat selalu diupdate. Kartu Donor PMI berguna sebagai data pendonor itu bisa tersimpan sebagai databasenya pmi. Sehingga pendonor yang mau donor tinggal menunjukkan kartu itu. Petugas tidak perlu lagi bertanya-tanya tentang data pendonor. Dan data donor selalu diupdate setiap kali tidak kalah pentingnya, jika sewaktu-waktu pmi butuh darah yang spesifik, pmi punya data pendonornya Kami tidak hanya mencetak, tapi kami juga menerima jasa untuk mendesain Kartu Donor yang anda butuhkan, sesuai dengan keinginan anda. Jika anda berminat untuk mencetak Kartu Donor PMI ini, Hubungi Customer Service Cetak ID Card untuk mendapatkan penawaran harga yang menarik. Konsultasikan segera desain Kartu Donor PMI yang anda butuhkan.
Selain bisa membantu orang lain, donor darah juga bisa bermanfaat untuk pendonor, lho. Lalu apa saja syarat dan prosedur untuk melakukannya? Apa saja manfaatnya untuk kesehatan? Berikut ulasan lengkapnya. Jenis-jenis donor darah Sebenarnya, ada 2 jenis donor darah yang umum dilakukan. Meski terlihat mirip, tetapi berbeda pada proses pengambilan darah dari pendonor. Berikut dua jenis tersebut yang harus kamu tahu yakni 1. Donor darah lengkap Jenis ini merupakan yang paling umum kita temui, ini adalah apa yang kebanyakan orang pikirkan ketika mereka mendengar “donor darah.” Pendonor akan mendonasikan darahnya sebanyak kurang lebih 1 liter yang kemudian disimpan dalam kantong darah. Setelah itu, darah dibawa ke lab untuk dipisahkan menjadi komponen-komponen. Mulai dari sel darah merah, plasma, dan terkadang trombosit serta cryoprecipitate. Sel darah merah bisa disimpan hingga 42 hari setelah diproses. 2. Donor apheresis Pada donor darah lengkap proses pengambilannya dilakukan dengan penyedotan melalui selang dan masuk ke kantung yang sudah disiapkan. Sementara itu, jenis apheresis ini menggunakan sebuah mesin khusus. Mesin ini hanya akan mengambil komponen darah yang dibutuhkan. Sisanya akan dikembalikan ke tubuh. Donor apheresis sendiri terbagi ke beberapa kategori berdasarkan komponen yang diambil. Plateletpheresis Donor jenis ini hanya akan mengambil komponen bernama platelets. Platelets adalah sel darah yang berperan menghentikan pendarahan. Donor jenis ini juga disebut dengan donor trombosit. Sel darah merah Tipe ini hanya akan mengambil sel darah merah kamu. Sel darah merah sendiri adalah komponen yang membuat darah terlihat merah dan berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh organ dan jaringan dalam tubuh. Sel darah merah ganda Pada tipe ini, sel darah merah yang diambil akan lebih banyak ketimbang donor biasa. Plasmapheresis Jenis ini hanya akan mengambil sel plasma dalam darah atau disebut donor darah plasma. Plasma adalah cairan dalam darah yang berfungsi mengalirkan air dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh. Sebagai informasi tambahan saat ini donor darah plasma tengah digunakan untuk pengobatan COVID-19. Di Amerika melakukan terapi convalescent plasma untuk membantu pemulihan pasien COVID-19. Terapi tersebut menggunakan donor darah plasma dari orang yang sudah sembuh dari COVID-19. Donor darah plasma dari orang yang sudah sembuh mengandung antibodi. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan tubuh melawan virus. Donor darah tak hanya bermanfaat untuk yang penerima donor, tapi juga bagi para pendonor, lho. Berikut manfaat yang perlu kamu tahu Manfaat donor darah untuk orang lain Membantu orang dalam situasi bencana atau situasi orang yang kehilangan banyak darah saat orang yang kehilangan darah karena pendarahan wanita yang mengalami komplikasi serius selama kehamilan atau proses penderita kanker, anemia berat, atau penyakit gangguan darah lainnya yang membutuhkan transfusi darah. Manfaat donor darah untuk pendonor Dilansir dari Healthline, Mental Health Foundation menjadi pendonor bisa memberikan manfaat secara fisik maupun mental terhadap pendonor. Karena dengan membantu orang lain pendonor bisa Mengurangi kesehatan untuk kesehatan menghilangkan pikiran rasa kepemilikan dan mengurangi perasaan terisolasi. Kenapa donor darah bisa menyehatkan? Saat kamu melakukan donor, tubuh akan bekerja untuk menggantikan volume darah yang hilang dalam waktu 48 jam setelah donor. Dalam waktu 4-8 minggu, semua sel darah merah yang hilang akan tergantikan dengan sel darah merah baru. Proses pembentukan sel darah merah baru ini bisa membantu tubuh kamu tetap sehat serta bekerja dengan lebih efisien serta produktif. Sebaiknya donor darah berapa bulan sekali? Frekuensi melakukan donor darah berbeda-beda. Tergantung jenis yang dilakukan dan tergantung aturan yang ditetapkan. Kamu dapat mendonorkan darah lengkap setiap 56 hari. Jadi, jika kamu masih bertanya-tanya sebaiknya donor darah berapa bulan sekali dilakukan, kamu bisa langsung berkonsultasi pada dokter atau petugas medis. Baca juga Benarkah Donor Darah Saat Puasa Berbahaya Bagi Tubuh? Efek donor darah Donor darah merupakan prosedur yang aman dan menyehatkan selama dilakukan oleh pihak yang profesional, seperti PMI dan tenaga medis lainnya. Selama prosedur yang dilakukan sesuai standar yakni penggunaan alat yang baru dan steril untuk semua pendonor, maka efek donor darah yang mungkin terjadi seperti risiko infeksi bisa dihindari. Tapi, setelah menjadi pendonor, kamu bisa saja mengalami beberapa efek donor darah seperti kepala. Efek ini umumnya akan hilang dengan sendirinya antara 1-3 hari setelah donor. Prosedur donor darah Standar pelaksanaan donor di Indonesia sendiri diatur dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 91 tahun 2015. Umumnya prosedur pelaksanaan donor dibagi menjadi Proses pendaftaran dengan mengisi form berisi data pribadi dan riwayat pengecekan fisik serta tes pengambilan darah bagi calon pendonor yang sesuai syarat donor setelah melakukan donor. Syarat donor darah untuk pendonor Untuk bisa menjadi pendonor, kamu harus lolos beberapa kriteria atau syarat donor darah yang sudah ditentukan. Hal ini untuk memastikan pendonor sehat, dan darah yang didonorkan juga aman bagi penerima donor. Persyaratan umum Berdasarkan Permenkes RI Nomor 91 tahun 2015, berikut kriteria umum yang harus dipenuhi calon pendonor Usia Minimal 17 tahun. Untuk pendonor pertama kali yang sudah berusia di atas 60 tahun, atau pendonor ulang usia di atas 65 tahun boleh menjadi pendonor dengan pertimbangan medis badan untuk donor darah lengkap minimal 45 kg untuk penyumbang darah 450 ml dan 55 kg untuk penyumbang darah 350 ml. Sedangkan untuk donor apheresis minimal 55 darah Tekanan sistolik antara 90-160 mm Hg. Tekanan Diastolik antara 60-100 mm Hg. Perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20 nadi 50 hingga 100 kali per menit dan tubuh 36,5 – 37,5 celcius Hemoglobin 12,5 hingga 17 g/dL Penampilan donor Apabila calon pendonor terlihat memiliki kondisi anemia, jaundice, sianosis, dispnea, ketidakstabilan mental, konsumsi alkohol, atau keracunan obat maka tidak akan diperbolehkan mendonor. Orang yang tidak boleh mendonorkan darah Orang dengan beberapa kondisi medis tertentu harus ditolak secara permanen dan tidak diperbolehkan mendonorkan darah seumur hidupnya. Berikut beberapa di antaranya Kanker atau penyakit disease. Penderita diabetes yang mendapatkan terapi narkoba dengan cara jantung dan pembuluh HIV/AIDS dan kondisi infeksius utamanya yang tercatat memiliki riwayat perdarahan vera. Orang yang harus menunda pendonoran darah Jika kategori sebelumnya calon pendonor harus ditolak secara permanen, pada kategori ini calon pendonor boleh mendonorkan darahnya tetapi harus menunggu waktu yang tepat. Epilepsi 3 tahun setelah berhenti pengobatan tanpa lebih dari 38 Celcius 2 minggu setelah gejala ginjal Acute glomerulonephritis 5 tahun ditolak setelah penyembuhan 2 tahun setelah donor diumumkan telah diobati. Kehamilan 6 bulan setelah melahirkan atau penghentian kehamilan. Demam reumatik 2 tahun setelah serangan, tidak ada bukti adanya penyakit jantung kronik penolakan permanent deferralBedah Tidak ada penyumbangan darah hingga sembuh total dan sehat. Cabut gigi 1 minggu jika tidak ada keluhan. Endoskopi dengan biopsi menggunakan peralatan fleksibel 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C atau 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis inokulasi, akupuntur, tato, tindik badan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C atau 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis terpercik oleh darah manusia, jaringan atau sel yang ditransplantasikan 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C atau 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis komponen darah 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C atau 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk Hepatitis C. Baca juga Leukosit Kamu Rendah?Ini Lho, Penyebabnya! Persiapan sebelum mendonorkan darah Apabila kamu ingin melakukan donor darah, pastikan kamu memenuhi kriteria-kriteria yang disebutkan di atas. Selain itu, ada pula beberapa tips yang bisa kamu lakukan Jika kamu ingin melakukan donor di rumah sakit atau kantor PMI, buatlah janji terlebih dahulu untuk tahu kapan waktu yang sebelum melakukan donor, konsumsi lah makanan yang sehat. Pilih makanan yang tinggi zat besi dan rendah hari kamu akan melakukan donor, jangan lupa untuk minum air putih baju dengan lengan pendek atau baju yang mudah dilipat ke atas saat proses pengambilan darah. Proses pengambilan darah Setelah kamu mendaftar, melakukan screening, dan lolos persyaratan, maka kamu bisa melanjutkan proses pengambilan darah. Proses yang dilakukan biasanya Kamu akan diminta untuk itu petugas akan membersihkan area yang akan disuntik menggunakan petugas akan memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena situ darah akan mengalir melalui selang ke dalam kantong darah. Untuk lamanya proses pengambilan darah tergantung berapa banyak yang diambil, umumnya butuh waktu 8-10 menit untuk proses pengambilan darah kamu melakukan donor jenis apheresis atau donor komponen tertentu biasanya butuh waktu sampai 2 kantong darah penuh, petugas akan menarik jarum lalu menekan bekas suntikan dengan kapas, lalu menutupnya dengan perban. Proses setelah donor darah Setelah proses donor selesai, biasanya pendonor diminta untuk menunggu beberapa waktu sebelum pergi, sampai kondisi fisiknya stabil. Sementara itu, darah yang sudah diambil akan dibawa untuk dites apakah ada penyakit tertentu seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. Pendonor juga biasanya diminta untuk beristirahat dan makan makanan ringan yang disediakan. Setelah 15 menit, kamu akan dipersilakan untuk pulang. Tips setelah melakukan donor darah Minum air lebih banyak 1-2 hari setelah melakukan aktivitas fisik berat atau mengangkat beban berat selama 5 jam setelah kamu merasa pusing atau lightheaded, langsung berbaring dengan posisi kaki terangkat sampai pusingnya perban menempel dan kering setidaknya dalam 5 kamu mengalami pendarahan setelah perban dilepas, tekan area bekas suntikan lalu angkat lengan kamu sampai pendarahan bekas suntikan terlihat memar, lakukan kompres dingin secara lengan kamu terasa sakit, konsumsi obat pereda nyeri seperti asetaminofen. Hindari konsumsi aspirin ataupun ibuprofen selama 24 sampai 48 jam setelah pengambilan darah. Namun, kamu perlu menghubungi petugas tempat kamu melakukan donor apabila mengalami efek donor darah seperti Masih merasa pusing, mual, muntah, meskipun sudah makan, minum, dan bekas jarum suntik benjol, bengkak, dan sakit lengan, mati rasa, atau yang ditandai dengan gejala pilek, flu, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dalam waktu 4 hari setelah donor. Infeksi bakteri bisa saja ditularkan melalui darah yang kamu donorkan. Oleh karena itu, penting untuk menghubungi pihak di mana kamu melakukan donor agar darah kamu tidak digunakan. Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!zFHGob9.